Kamis, 08 November 2012

JAUH BAU WANGI KALAU DEKAT BAU TAI

Mungkin sebagian orang tidak sependapat dengan arti kiasan jauh bau wangi dekat bau tai, tetapi kiasan itu memang benar adanya terutama dalam kehidupan masyarakat luas ,bersaudara dan bertetangga akan terjadi kenyataan yang riil.

Dan tulisan ini juga sebagai jawaban atau klarifikasi atas pertanyaan-pertanyaan dari orang-orang yang mendapatkan informasi dari satu pihak yang penulis rasa tidak balance, tetapi penulis sadar percaya atau tidak mereka terhadap klarifikasi ini itu kembali pada orangnya dan itu bukan urusan penulis dan penulis hanya ingin meluruskan info yang sebenarnya terjadi.

I. KRONOLOGI

Pada  akhir tahun 1993 menikah , mengontrak rumah di Rawa Indah,  beberapa bulan kemudian mengajak dan menyarankan  Yadi untuk pindah kontrakan ke Rawa Indah juga, dengan pertimbangan agar dekat saudara, menjalin silaturahmi, guyub rukun , karena di tempat mereka ngontrak kumuh dan sangat Kurang Sehat untuk perkembangan jiwa  Nova,  pada tahun 1994 mereka ngontrak bersebelahan dengan penulis sampai pertengahan tahun 1994 hidup bertetangga, awal mulanya adem ayem  belakangan  mulai terasa ada perselisihan dalam keluarga mereka, baik mengenai perbedaan pendapat, terutama soal finansial.

Karena untuk menjaga keutuhan persaudaraan penulis mengalah dan tidak mau ribut dengan saudara,  maka pada pertengahan tahun 1994 penulis memutuskan untuk pindah kontrakan agak jauh dari meraka di Rt 01/09 masih dalam satu kelurahan, mereka juga suka bertamu dan kadang2  meminjam  uang karena saat itu mereka belum baik soal finansial ,dan masih banyak ceritera lain yang tidak etis penulis sampaikan......

Pada akhir tahun 1999 penulis berkeinginan untuk mempunyai tempat tinggal  di Rawa Indah juga, Ibu  Haji Nyai yang punya tanah memberi syarat harus dibeli 100 M2, karena belum mampu sebesar itu maka penulis mengajak untuk bersama-sama membeli tanah masing-masing 50 M2 akhirnya terlaksana dengan bagian sebelah Utara bagian penulis sebelah selatan bagian mereka ,ditengah berjalanya waktu mereka merubah permintaan lokasi sebelah utara diminta, lokasi sebelah selatan untuk bagian  penulis, akhirnya penulispun mengalah.

Pada pertengahan tahun 2000 penulis mulai membangun Rumah sampai bisa di Tempati pada awal bulan Nopember 2000 kebetulan mau ada acara arisan keluarga sekalian selamatan rumah baru, sedangkan tanah sebelah utara baru di pondasi,   pada thn 2003 rumah mulai dikerjakan penulispun membantu baik tenaga maupun materiil hingga selesai dan langsung di tempati hidup berdampingan,   gesekan gesekan mulai terasa lagi namun penulis tidak hiraukan karena masih dalam tingkat kewajaran yang masih bisa di atasi,

Pada tahun 2011 penulis mempunyai rumah kontrakan ,  mobil APV pada bulan April gesekan itu lebih terasa (karena sifat ( " Iri Hati mereka"), dan pada suatu saat mereka seperti kebakaran jenggot mencoba ikut cari-cari tanah di Cibinong apa maksudnya ????? mereka yang tau namun gagal , pada bulan Agustus 2011 Idhul Fitri setelah  pulang kampung perselisihan mulai terbuka, apalagi dengan keluarnya Risti pembantu Ning berhenti bekerja mulai timbul fitnah, berceritera pada orang lain bahwa Risti berhenti bekerja karena dihasut oleh keluarga penulis. tapi setelah penulis tanyakan pada Risti ternyata yang bersangkutan sudah tidak kuat lagi karena walaupun bukan majikanya mereka terlalu mengatur-ngatur dan menyuruh -nyuruh seperti budak( menurut pengakuan Risti) sebenarnya mereka juga sudah  telpon ke Risti langsung, minta penjelasan tapi mereka tetap berpendapat seperti itu dan menyebar fitnah pada orang-orang atau ketetangga  dengan memutar balikan fakta,  yang sebenarnya Risti adalah sudah tidak cocok dengan Bude/Pakdenya  Edlin  karena tidak ditegur dan disapa lagi, dibalik itu semua sebenarnya Risti masih betah,   tapi keterangan itu bukan untuk mawasdiri (Instrokpeksi) malah semakin heboh fitnahanya.( Penulis berfikir biarkan mereka memfitnah mudah-mudahan dapat mengurangi dosa-dosa penulis dan keluarga ).

Semakin hari dengan berjalananya waktu semakin bertambah kurang nyaman  hidup bertetangga pada suatu saat penulis mencoba SMS ke Uci menanyakan APA SIH UNTUNGNYA DIEM - DIEMAN SAMA SAUDARA dan penulis tulis MASALAH PENYAKIT HATI komplit dengan penjelasanya, malah dia mengadu macam-macam  kepenulis mengenai diri penulis sambil nangis-nangis menceriterakanya, tetapi sebenarnya bukan hal seperti itu yang penulis  inginkan  harapanya dengan sms tersebut mereka mau merubah sifatnya tapi apa yang didapat semakin hari semakin jadi.malah anak-anak Rahma-Edlin, Meta, Ratmi, Sisri (pembantu ning) di suruh untuk tidak tegur sapa dengan keluargaku.( Penulis hanya menyayangkan pola pikir mereka apa tidak sadar akan dosa kalau dogma (idelogi) yang diberikan pada anak-anak akan dibawa sampai dewasa hingga mati( siapa yang menanggung dosanya???? ).

Awal bulan  nopember 2012 pada pernikahan Nina, banyak ceritera, soal No.hp ganti karena penulis saat dinas ke kudus sering sms semua tuduhan itu nol besar, tapi masalah yang sebenarnya adalah dulu sebelum berkeluarga pernah punya pacar satu kampung  Sdr Nano adik ipar Mirin dan masih berhubungan  sampai  sekarang, suatu saat mereka  smsan ternyata yang merespon istrinya mantan pacarnya dulu hingga terjadilah percekcokan diantara mereka dan mengancam akan datang kerumah membawa polisi minta pertanggung jawaban (info pengakuan dari Ani ), suatu saat mereka pernah mengaku pacaran dengan penulis secara diam-diam, pernah menuduh penulis mendiamkan mereka , penulis tidak mungkin mendiamkan mereka, kalu mereka tidak memulai atau menyakiti lebih dulu, ( masih banyak ceritera lain yg tdk etis disampaikan kepembaca )

Pada hari raya 2012  penulis diajak ngobrol dengan pak guru Simin dirumahnya, banyak hal yang di bicarakan sampai beliau bilang di ruang tamu dan ada Ning yang kebetulan lagi menyetrika "beliau sangat mengerti tentang sifat anak dan menantunya, beliau tidak kuasa menegur karena menjaga keutuhan berkeluarga masing-masing, dan tidak sanggup membayangkan apa yang  akan terjadi, beliau tegur,   selama masih bisa di pendam dalam hati tak apalah beliau berujar "" saya sudah tau sifat- sifat  anak dan mantuku Si A begini, si B begitu mantu A begini mantu B begitu dan sudah paham " intinya meminta tolong pada penulis untuk ikut ngomong-ngomongin anak dan mantunya agar bisa hidup rukun, tetap menjaga tali silaturahmi,  karena beliau anggap  penulis orang yang lebih bisa dituakan.

Pada saat acara arisan di rmh Tasikin penulis memimpin memanjatkan  doa untuk kesembuhan mbah Guru, Simin menurut informasi dr Ning bapaknya lagi ga enak badan, dengan rasa haru sampai air mata menetes, memanjatkan doa, penulis mengingat saat  " beliau masih sehat walafiat saja sdh menitipkan anak dan mantunya, karena ketidak tegaanya harus menegur, penulis sudah bicara dengan Heri mengenai apa yang tersebut diatas. pada bulan Desember 2012 beliau wafat, penulis sangat menyesal karena belum dapat melaksanakan apa yang sudah di amanatkan kepenulis, karena situasinya belum  memungkin kan penulis lakukan mengajak berbicara dari hati ke hati pada mereka apa yang di inginkan oleh beliau.

Menurut cerita dari 6 saudara kandungya uci memang sifat seperti itu sudah dimiliki sejak masih anak-anak dan sampai dewasa berumah tangga pun sifat itu tetap ada,  dilingkungan itu dengan tetanggapun kurang harmonis. ""SEBENARNYA CARA MENILAI ORANG ITU SANGAT MUDAH, DILIHAT DARI LINGKUNGAN TETANGGA KIRI-KANAN BERAPA % YG BERHUBUNGAN DENGAN KITA,,.DAN BERSOSIALISASI HANYA DENGAN ORANG YG DAPAT DIPENGARUHINYA."" 

Akhirnya, bila ALLAH mengijinkan maka pada awal tahun 2013 penulis sekat teras karena akan dijual  dan pindah rumah karena  suasana selamanya  kurang kondusif untuk bertetangga dan bersaudara.

1. Iri Hati
Iri hati adalah suatu sifat yang tidak senang akan rizki / rejeki dan nikmat yang didapat oleh orang lain dan cenderung berusaha untuk menyainginya. Iri hati yang diperbolehkan dalam ajaran islam adalah iri dalam hal berbuat kebajikan, seperti iri untuk menjadi pintar agar dapat menyebarkan ilmunya di kemudian hari. Atau iri untuk membelanjakan harta di jalan kebenaran.
2. Dengki
Dengki adalah sikap tidak senang melihat orang lain bahagia dan berusaha untuk menghilangkan nikmat tersebut. Sifat ini sangat berbahaya karena tidak ada orang yang suka dengan orang yang memiliki sifat seperti ini.
3. Hasut / Hasud / Provokasi
Hasud adalah suatu sifat yang ingin selalu berusaha mempengaruhi orang lain agar amarah / marah orang tersebut meluap dengan tujuan agar dapat memecah belah persatuan dan tali persaudaraan agar timbul permusuhan dan kebencian antar sesama.
4. Fitnah
Fitnah lebih kejam dari pembunuhan adalah suatu kegiatan menjelek-jelekkan, menodai, merusak, menipu, membohongi seseorang agar menimbulkan permusuhan sehingga dapat berkembang menjadi tindak kriminal pada orang lain tanpa bukti yang kuat.
5. Buruk Sangka
Buruk sangka adalah sifat yang curiga atau menyangka orang lain berbuat buruk tanpa disertai bukti yang jelas.
6. Khianat / Hianat
Hianat adalah sikap tidak bertanggungjawab atau mangkir atas amanat atau kepercayaan yang telah dilimpahkan kepadanya. Khianat biasanya disertai bohong dengan mengobral janji. Khianat adalah ciri-ciri orang munafik. Orang yang telah berkhianat akan dibenci orang disekitarnya dan kemungkinan besar tidak akan dipercaya lagi untuk mengemban suatu tanggung jawab di kemudian hari.

KESIMPULAN.
1. Penulis menganggap kejadian ini sebagai lahan untuk mengurangi dosa
2. Apakah mereka tidak sadar doktrin yg mereka sampaikan pd anak-anak akan terbawa sampai dewasa
    dan akhirnya meninggal ( siapa yang akan menanggung dosanya )
3. Tulisan ini sebagai fakta sejarah untuk anak cucu kita
4. Sifat, iri, sirik, dengki, fitnah, provokatif, menghasut  memang suatu sifat yang saling terkait dan                 sangat  dibenci  Allah dan harus dijauhkan dari keluarga kita.( baca di blog kecilamass judul penyakit hati )

   

Wassalamm
Damin Kecilamass
Pekayon , Pasar Rebo,Jakarta-Timur