Meninggal Tubuhnya Dikafani Malaikat
Kisah Islamiah malam dengan kisah Sakaratul Maut,kisah yang menceritakan
tentang dicabutnya roh seorang manusia pecinta Rasulullah SAW dan para
sahabatnya.
Kisahnya.
Semasa hidupnya Abu Abdillah adalah seorang yang sangat mencintai Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Apapun yang dikatakan oleh Rasulullah SAW, dia selalu mentaatinya.
Subhanallah....
Ketika meninggal dunia tubuhnya dikafani sendiri oleh Malaikat.
Sungguh sangat beruntung apa yang dialami oleh Abu Abdillah tersebut.
Dia manusia yang mati dalam kondisi yang baik atau Khusnul Khatimah.
Kisahnya.
Semasa hidupnya Abu Abdillah adalah seorang yang sangat mencintai Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Apapun yang dikatakan oleh Rasulullah SAW, dia selalu mentaatinya.
Subhanallah....
Ketika meninggal dunia tubuhnya dikafani sendiri oleh Malaikat.
Sungguh sangat beruntung apa yang dialami oleh Abu Abdillah tersebut.
Dia manusia yang mati dalam kondisi yang baik atau Khusnul Khatimah.
Cerita ini bersumber dari Kitab Al
Husayn ibn Sa'id Al Ahwani.
Diceritakan bahwa pada suatu saat Rasulullah SAW, Ali bin Abi Thalib ra, Malaikat Jibril, Malaikat Mikail dan malaikat Isroil sedang berada di suatu tempat.
Di hadapan mereka terdapat seorang sahabat Nabi SAW, Abu Abdillah yang tengah sakit keras.
"Demi Allah, amalmu akan diterima dan dosamu akan diampuni oleh Allah," ujar Rasulullah SAW kepada Abu.
Pada saat itu Abu tidak dapat berbuat apa-apa, ia hanya terbaring lemah di hadapan mereka. Kemudian Malaikat Jibril mendekati Abu dan berkata kepada Rasulullah SAW,
"Orang ini mencintaimu, maka sayangilah ia."
Mencintai Rasulullah SAW.
Rasul SAW berkata kepada Malaikat Jibril,
"Wahai Jibril, sesungguhnya orang ini telah mencintai Allah, RasulNya, dan aku juga menyayanginya."
Begitu mendengar penuturan Rasulullah yang demikian, maka Malaikat Jibril kemudian mendekati Malaikat Maut,
"Wahai Malaikat maut, orang ini telah mencintai Allah, RasulNya selama hidupnya, maka sayangi dia dan lemah lembutlah terhadapanya."
Kemudian Malaikat Maut tersebut mendekat ke tubuh Abu yang lemah lunglai dan berbisik kepadanya,
"Wahai makhluk Allah, apakah kamu telah mendapatkan kebebasanmu, keselamatanmu dan ampunanmu?"
Terasa aneh, meskipun Abu yang sebelumnya tidak mampu berbicara karena tubuhnya lemah, mendadak saja ia mampu berbicara.
"Ya," jawab Abu.
"Apakah engkau berpegangan pada pegangan besar dalam kehidupan di dunia?" tanya Malaikat Maut lagi.
"Benar," jawab Abu lirih.
Tubuh berbau Harum.
"Siapakah mereka," tanya Malaikat Maut.
"Mereka adalah Nabi Muhammad SAW kekasihku dan Ali bin Abi Thalib," jawab Abu.
Kemudian Malaikat Maut berkata,
"Kamu telah berkata dengan benar. Allah SWT telah menganugerahimu keselamatan dari apa yang menakutkanmu dan kamu telah menerima apa yang kamu dambakan. Terimalah berita baik ini bahwa kamu telah bersama dengan para pendahulumu yang lurus."
Kemudaian Malaikat Maut menarik roh dari Abu dan menurunkan kain kafan serta minyak kasturi dari surga. Tak hanya itu, tubuh Abu dilumuri dengan minyak kasturi dari surga.
"Tidurlah seperti tidurnya seorang pengantin di ranjangnya. Terimalah berita gembira, kesegaran, keharuman dan kenikmatan dari Allah SWT," ujar Malaikat Maut
Diceritakan bahwa pada suatu saat Rasulullah SAW, Ali bin Abi Thalib ra, Malaikat Jibril, Malaikat Mikail dan malaikat Isroil sedang berada di suatu tempat.
Di hadapan mereka terdapat seorang sahabat Nabi SAW, Abu Abdillah yang tengah sakit keras.
"Demi Allah, amalmu akan diterima dan dosamu akan diampuni oleh Allah," ujar Rasulullah SAW kepada Abu.
Pada saat itu Abu tidak dapat berbuat apa-apa, ia hanya terbaring lemah di hadapan mereka. Kemudian Malaikat Jibril mendekati Abu dan berkata kepada Rasulullah SAW,
"Orang ini mencintaimu, maka sayangilah ia."
Mencintai Rasulullah SAW.
Rasul SAW berkata kepada Malaikat Jibril,
"Wahai Jibril, sesungguhnya orang ini telah mencintai Allah, RasulNya, dan aku juga menyayanginya."
Begitu mendengar penuturan Rasulullah yang demikian, maka Malaikat Jibril kemudian mendekati Malaikat Maut,
"Wahai Malaikat maut, orang ini telah mencintai Allah, RasulNya selama hidupnya, maka sayangi dia dan lemah lembutlah terhadapanya."
Kemudian Malaikat Maut tersebut mendekat ke tubuh Abu yang lemah lunglai dan berbisik kepadanya,
"Wahai makhluk Allah, apakah kamu telah mendapatkan kebebasanmu, keselamatanmu dan ampunanmu?"
Terasa aneh, meskipun Abu yang sebelumnya tidak mampu berbicara karena tubuhnya lemah, mendadak saja ia mampu berbicara.
"Ya," jawab Abu.
"Apakah engkau berpegangan pada pegangan besar dalam kehidupan di dunia?" tanya Malaikat Maut lagi.
"Benar," jawab Abu lirih.
Tubuh berbau Harum.
"Siapakah mereka," tanya Malaikat Maut.
"Mereka adalah Nabi Muhammad SAW kekasihku dan Ali bin Abi Thalib," jawab Abu.
Kemudian Malaikat Maut berkata,
"Kamu telah berkata dengan benar. Allah SWT telah menganugerahimu keselamatan dari apa yang menakutkanmu dan kamu telah menerima apa yang kamu dambakan. Terimalah berita baik ini bahwa kamu telah bersama dengan para pendahulumu yang lurus."
Kemudaian Malaikat Maut menarik roh dari Abu dan menurunkan kain kafan serta minyak kasturi dari surga. Tak hanya itu, tubuh Abu dilumuri dengan minyak kasturi dari surga.
"Tidurlah seperti tidurnya seorang pengantin di ranjangnya. Terimalah berita gembira, kesegaran, keharuman dan kenikmatan dari Allah SWT," ujar Malaikat Maut
Damin
Kecilamass,
Pekayon, Pasar Rebo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar