Kemuliaan Shalawat
Pada
dasarnya bacaan shalawat Nabi itu harus di ucapkan(dibaca/didzikirkan)oleh
setiap muslim dan orang mukmin di mana saja dan dalam keadaan apapun.Dalam
keadaan berdoa,maka isi bacaan doa itu harus ada bacaan shalawat atas Nabi yang
dapat di baca,di awal,di pertengahan dan diakhir bacaan tersebut.Jika tidak,
maka doa tersebut tertahan di antara langit dan bumi serta tiada naik barang
sedikitpun.
Demikianlah salah satu contoh pengaruh bacaan shalawat terhadap kebutuhan
manusia kepada Tuhannya. Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk selalu membaca
shalawat atas Nabi pada setiap saat dalam berbagai keadaan.Shalawat atas Nabi
itu memiliki barokah,fadhilah,manfaat yang sangat banyak sekali dan sangat
besar khasiatnya serta dapat memberi keuntungan di dunia dan di akhirat
nanti.Insya Allah akan bahagia,sejahtera,dan selamat fiddun ya
wal-aakhirah.
Tujuan
tulisan ini tidak lain adalah:
1. Untuk memenuhi dan
melaksanakan salah satu perintah dari Allah swt.Agar kita senantiasa
bershalawat atas Nabi. Sebagaimana Allah swt.telah berfirman:
innallaha wa malaaikatahu yushollu ‘alannabiyyi
Ya ayyuhalladzhina amanu shollu ‘alaihi wasallimu tasliima.(QS.Al Ahzhab 56)
Artinya:
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatnya menyampaikan/mohonkan rahmat atas
Nabi wahai orang orang yang mereka beriman mohonkan rahmat atasnya dan mohonkan
kesejahteraan penghormatan (QS.Al Ahzab 56)
2. Untuk mendapatkan kelmuliaan dari Allah swt.Dan
untuk mendapatkan syafaat dari Rasulullah saw.
3. Untuk mendapatkan kecintaan dari sesama manusia,kecintaan dari Rasulullah saw. Dan kecintaan dari Allahswt
4..Untuk….mendekatkan.diri.kehadirat.Allah.swt
5. Untuk memperoleh kesempurnaan hidup dan keselamatan.
3. Untuk mendapatkan kecintaan dari sesama manusia,kecintaan dari Rasulullah saw. Dan kecintaan dari Allahswt
4..Untuk….mendekatkan.diri.kehadirat.Allah.swt
5. Untuk memperoleh kesempurnaan hidup dan keselamatan.
Aneka
macam bacaan shalawat dan khasiatnya adalah merupakan bentuk-bentuk ajaran dan
tuntunan bacaan shalawat yang bersumber dari Rasulullah saw, para ulama dan
waliyullah yang memiliki kesamaan dan perbedaan manfaat yang sebesar-besarnya
untuk memperoleh satu tujuan, yaitu mendapatkan keridhaan atau kemuliaan dari
Allah swt.Dan syafaat dari Rasulullah saw. Dengan aneka shalawat macam tersebut
kita bebas untuk mengamalkanya menurut selera dan kemampuan kita masing-masing.
Khasiat Shalawat
Mengingat bacaan shalawat yang bersumber dari Rasulullah saw.Itu sangat banyak
ragamnya,maka dalam hal ini sengaja di ambilkan satu contoh bacaan shalawat
yang paling singkat dan paling pendek bacaannya,paling ringan pengucapanya dan
paling banyak khasiatnya
Bacaan shalawat tersebut adalah
sebagai berikut:
Bismillaahirrah
maanir rahiim. Shallallahu ‘alaa muhammadin.
Artinya
: Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Semoga
Allah melimpahkan shalawat atas Muhammad.
Khasiat bacaan shalawat tersebut
antara lain sebagai berikut:
- Memperoleh rahmat dari Allah swt.Memperoleh syafaat dari Nabi Muhammad saw.
- Mendapat Pimpinan dari Malaikat yang bagus-bagus,dapat menghapus dosa-dosa dan meninggikan derajat
- Dapat menutupi kebutuhan dunia dan akhirat,memperoleh pahala sebesar gunung Uhud dan selamat dari segala macam malapetaka
- Mendapat keridhaan dari Allah swt.Dapat kesaksian dari Rasulullah saw.Dan mendapat syafaatnya di akhirat nanti,aman dari kemurkaan Allah swt.Dan masuk di bawah lindungan Arsy.
- Membuat timbangan kebaikannya menjadi berat dan di beri minum dari telaga Al Kautsar serta aman dari rasa haus.
- Bebas dari api neraka,dapat melintasi shirathal mustaqim seperti kilat dan dapat melihat tempatnya di surga sebelum mati dan mendapat anugerah banyak isteri di dalam surga.
- Mendapat kemenangan atas musuh-musuhnya,dapat mensucikan hati dari sifat fanatik,dapat melihat Nabi Muhammad saw dalam tidurnya,dapat menyebabkan dicintai oleh orang-orang mukmin dan orang-orang muslim.
- Dapat menjadi sebab terkabulnya segala macam wujud doa,memperoleh ucapan selamat dari Allah swt dan dapat menyinari lahir dan batinnya.
Barangsiapa yang ingin mendapatkan semua
manfaat tesebut di atas,maka hendaklah membaca bacaan shalawat tersebut
sebanyak-banyaknya pada setiap selesai shalat fardlu secara istiqamah(terus
menerus,tidak terputus-putus).
Sebelum membaca shalawat
tersebut,sebaiknya diawali dengan shalat hajat dua rakaat.
- Pada rakaat pertama,setelah membaca surat Al Fatihah membaca surat Al Ikhlas 10 kali
- Pada rakaat kedua,setelah membaca surat Al Fatihah membaca surat Al Ikhlas 20 kali
Setelah salam membaca istigfar 100 kali,kemudian membaca shalawat
tersebut sebanyak-banyaknya.
Dasar Hukum dan Dalil-dalil Shalawat
Dibawah ini adalah dalil-dalil
tentang shalawat baik dari Al-Quran maupun Al-Hadis Nabi Saw., serta para ulama
AL-QUR’AN
Surat
Al-Ahzâb ayat 43:
Artinya: “Dia-lah yang memberi rahmat kepadamu dan
malaikat-Nya (memohon ampunan untukmu) supaya Dia mengeluarkan kamu dari
kegelapan kepada cahaya yang terang”.
Surah Al-Ahzâb ayat 56:
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya
bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk
Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”.
Maksud
Allah bershalawat kepada Nabi Saw. adalah dengan memberi rahmat-Nya;
bershalawat malaikat kepada Nabi Saw. dengan memintakan ampunan; sedangkan
bershalawatnya orang-orang mu’min kepada Nabi Saw. dengan berdoa supaya diberi
rahmat seperti dengan per-kataan “Allâhumma Shalli ‘alâ Muhammad”
Adapun salam kepada Nabi Saw.
adalah dengan mengucapkan “Assalâmu Alayka Ayyuh al-Nabiyy.”
Al-Hadits
Artinya: “Bershalawatlah kamu kepadaku, karena
sha-lawatmu itu menjadi zakat (penghening jiwa pembersih dosa) untukmu.” (HR.
IbnMurdaweh)
Artinya: “Saya mendengar Nabi Saw. Bersabda janganlah
kamu menjadikan rumah-rumahmu sebagai kuburan, dan janganlah kamu menjadikan
kuburanku sebagai per-sidangan hari raya. Bershalawatlah kepadaku, karena
shalawatmu sampai kepadaku dimana saja kamu berada.” (HR.
Al-Nasâ’i, Abû Dâud dan dishahihkan oleh Al-Nawâwî).
Diterangkan oleh Abû Dzar Al-Harawî, bahwa perintah shalawat ini terjadi pada
tahun kedua Hijriyah. Ada yang berkata pada malam Isra’ dan ada pula yang
berkata dalam bulan Sya’ban. Dan oleh karena itulah bulan Sya’ban dinamai
dengan “Syahrush Shalâti” karena dalam bulan itulah turunnya ayat 56, Surah
ke-33 Al-Ahzâb.
Arti Shalawat
SHALAWAT
bentuk jamak dari kata salla atau salat yang berarti: doa, keberkahan,
kemuliaan, kesejahteraan, dan ibadah.
Arti
bershalawat dapat dilihat dari pelakunya. Jika shalawat itu datangnya dari
Allah Swt. berarti memberi rahmat kepada makhluk. Shalawat dari malaikat
berarti memberikan ampunan. Sedangkan shalawat dari orang-orang mukmin berarti
suatu doa agar Allah Swt. memberi rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad
Saw. dan keluarganya.
Shalawat juga
berarti doa, baik untuk diri sendiri, orang banyak atau kepentingan bersama.
Sedangkan shalawat sebagai ibadah ialah pernyataan hamba atas ketundukannya
kepada Allah Swt., serta mengharapkan pahala dari-Nya, sebagaimana yang dijanjikan
Nabi Muhammad Saw., bahwa orang yang bershalawat kepadanya akan mendapat pahala
yang besar, baik shalawat itu dalam bentuk tulisan maupun lisan (ucapan).
Hukum
Bershalawat
Para ulama
berbeda pendapat tentang perintah yang dikandung oleh ayat “Shallû ‘Alayhi wa Sallimû Taslîmân
= bershalawatlah kamu untuknya dan bersalamlah kamu kepadanya,” apakah untuk
sunnat apakah untuk wajib.Kemudian apakah shalawat itu fardlu ‘ain ataukah
fardlu kifayah. Kemudian apakah membaca shalawat itu setiap kita mendengar
orang menyebut namanya ataukah tidak.
Asy-Syâfi’i berpendapat bahwa bershalawat di dalam duduk akhir di dalam sembahyang, hukumnya fardlu. Jumhur ulama berpendapat bahwa shalawat itu adalah sunnat.
Asy-Syâfi’i berpendapat bahwa bershalawat di dalam duduk akhir di dalam sembahyang, hukumnya fardlu. Jumhur ulama berpendapat bahwa shalawat itu adalah sunnat.
Kata
Al-Syakhâwî : “Pendapat yang kami pegangi ialah wajibnya kita membaca shalawat
dalam duduk yang akhir dan cukup sekali saja dibacakan di dalam suatu majelis
yang di dalam majelis itu berulang kali disebutkan nama Rasul. Continue
reading »
Fadhilah dan Faedah Bershalawat
Fadilah
(keutamaan) bershalawat atas nabi sebagaimana dinyatakan dalam Al-Quran bahwa
Allah Swt. dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat atas Nabi Muhammad Saw.,
seperti terlihat dalam firman-Nya: “Sesungguhnya Allah dan
malaikat-malaikat-Nya bersha-lawat untuk Nabi… .” (QS.33:56).
Penggalan ayat ini menunjukkan bahwa Allah Swt. melimpahkan rahmat bagi Nabi
Muhammad Saw. dan para malaikat memintakan ampunan bagi Nabi Muhammad Saw.
Karena itu, pada lanjutan ayat tersebut, Allah Swt. menyuruh orang-orang mukmin
supaya bershalawat dan memberi shalawat kepada Nabi Muhammad Saw.: “…Hai
orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya.”
Untuk
mengetahui keutamaan apakah yang diperoleh orang-orang yang bershalawat,
baiklah kita perhatikan maksud-maksud hadis yang di bawah lni.
Bersabda Nabi Saw.
Artinya: “Barangsiapa bershalawat untukku sekali,
niscaya Allah bershalawat untuknya sepuluh kali.” (HR. Muslim dari
Abû Hurairah).
Artinya: “Bahwasanya bagi Allah Tuhan semesta alam ada
beberapa malaikat yang diperintah berjalan di muka bumi untuk memperhatikan
keadaan hamba-Nya. Mereka me-nyampaikan kepadaku (sabda Nabi) akan segala salam
yang diucapkan oleh ummatku.” (HR. Ahmad. Al-Nasâ’i dan Al-Darimî).
Artinya: “Barangsiapa bershalawat untukku dipagi hari
sepuluh kali dan di petang hari sepuluh kali, mendapatlah ia syafa’atku pada
hari qiamat.” (HR. Al-Thabrânî)
Artinya: “Manusia yang paling utama terhadap diriku
pada hari qiamat, ialah manusia yang paling banyak bershalawat untukku.” (HR.
Al-Turmudzî).
Artinya: “Jibril telah datang kepadaku dan berkata:
‘Tidakkah engkau ridha (merasa puas) wahai Muhammad, bahwasanya tak seorang pun
dari umatmu bershalawat untukmu satu kali, kecuali aku akan bershalawat
untuknya sebanyak sepuluh kali? Dan tak seorang pun dari umatmu mengucapkan
salam kepadamu, kecuali aku akan meng-ucapkan salam kepadanya sebanyak sepuluh
kali?! (HR. Al-Nasâ’i dan Ibn Hibban, dari Abû Thalhah). Continue
reading »
Waktu dan Tempat yang Baik untuk Bershalawat
Shalawat atas Nabi Saw. disyariatkan
pada waktu-waktu, tempat-tempat, dan keadaan-keadaan tertentu. Hal ini telah
dibicarakan panjang lebar oleh Ibn Al-Qayyim di dalam kitab Jalâ ‘u al-Afhâm fî Fadhli al-Shalâti wa
al-Salâmi ‘alâ Muhammad Khayr al-Anâm, Syaikh Islam Quthbuddin
al-Haydhari al-Syâfi’i di dalam kitab Al-Liwâ al-Muallim bi Mawâthin al-Shalâh ‘alâ
al-Nabî Saw., Al-Hâfizh Al-Sakhâwi di dalam kitab Al-Qawl al-Badî’, dan
Al-Qasthallânî di dalam kitab Masâlik al-Hunafâ’.Al-Khâtib
di dalam kitab Syarh al-Minhâj, dan yang lainnya,
berkata:
“Disunnahkan memperbanyak membaca Surah Al-Kahfi dan shalawat atas Nabi Saw. pada hari Jumat dan malam Jumat; paling sedikit, untuk yang pertama tiga kali dan untuk yang kedua tiga ratus kali.”
“Disunnahkan memperbanyak membaca Surah Al-Kahfi dan shalawat atas Nabi Saw. pada hari Jumat dan malam Jumat; paling sedikit, untuk yang pertama tiga kali dan untuk yang kedua tiga ratus kali.”
Sementaraa itu, telah sah riwayat yang bersumber dari Imam Al-Syâfi’i r.a.,
yang mengatakan bahwa, barang-siapa yang membaca Surah Al-Kahfi pada hari
Jumat, ia akan diterangi oleh cahaya yang ada di antara dua Jumat.
Diriwayatkan pula bahwa barangsiapa yang membaca Surah Al-Kahfi pada malam
Jumat, ia akan diterangi oleh suatu cahaya antara dirinya dan Kabah. Membaca
Surah Al-Kahfi di waktu siang lebih di-utamakan, dan lebih utama lagi bila ia
dibaca sesudah selesai mengerjakan salat subuh, guna menyegerakan berbuat baik
sebisa-bisanya.
Hikmah
diperintahkannya membaca Surah Al-Kahfi pada hari Jum’at adalah karena didalam
Surah itu Allah menggambarkan suasana Hari Kiamat, sementara hari Jum’at mirip
dengan Hari Kiamat, karena orang banyak berkumpul untuk melaksanakan salat
bersama-sama; juga karena Hari Kiamat itu terjadi pada hari Jum’at, seperti
yang diriwayatkan oleh Imam Muslim di dalam kitab Shahih-nya.
Ramli mengatakan bahwa anjuran
supaya memperbanyak pembacaan shalawat pada malam dan hari Jum’at itu
didasarkan pada hadis yang berbunyi, “Sesungguhnya hari kalian
yang paling utama adalah hari Jumat. Oleh karena itu, perbanyaklah kalian
membaca shalawat atasku, sebab shalawat yang kalian baca itu diperlihatkan kepadaku.”
Continue
reading »
Lafadz-lafadz Shalawat dan Penjelasannya
Dalam
berbagai sumber, baik hadis maupun keterangan para ulama yang termuat dalam
kitab-kitab kuning (istilah santri bagi kitab yang kertasnya berwama kuning)
banyak sekali lafazh-lafazh shalawat. Seperti yang terhimpun dalam kitab Muktashar fî Ma’ânî Asmâ Allâh al-Husnâ,
dalam bâb Ash-Shalâh ‘alâ al-Nabi, karangan Al-Ustâdz
Mahmûd al-Sâmî, dan kitab Afdhalu al-Shalawâti ‘alâ
Sayyidi al-Sâdâti, karangan Yûsuf bin Ismâ’îl al-Nabhânî. Untuk itu
dibawah ini adalah sebagian lafazh-lafazh shalawat tersebut baik yang bersumber
dari hadis maupun kitab-kitab, berikut penjelasannya.
Artinya: “Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakan oleh-Mu
akan Muhammad, Nabi yang tidak pandai menulis dan membaca. Dan muliakan pulalah
kiranya akan isterinya, ibu segala orang yang mukmin, akan keturunannya dan
segala ahli rumahnya, sebagaimana engkau telah memuliakan Ibrahim dan keluarga
Ibrahim diserata alam. Bahwasanya Engkau, wahai Tuhanku, sangat terpuzi dan
sangat mulia.” (HR. Muslim dan Abû Dâud dari Abû Hurairah).
Artinya: “Ya Allah, wahai Tuhanku muliakan oleh-Mu akan
Muhammad dan akan keluargaya sebagaimana Engkau memuliakan keluarga Ibrahim dan
berilah berkat olehmu kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau telah
memberkati keluarga Ibrahim, bahwasanya Engkau sangat terpuji lagi sangat mulia
diserata alam.” (HR.Muslim dan Abî Mas’ûd).
Artinya: “Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakanlah oleh-Mu
akan Muhammad dan akan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memuliakan
keluarga Ibrahim bahwasanya Engkau sangat terpuji dan sangat mulia. Ya Allah,
wahai Tuhanku, berikan berkat oleh-Mu akan Muhammad dan keluarganya,
sebagaimana Engkau telah memberi berkat kepada Ibrahim; bahwasanya Engkau
sangat terpuji dan sangat mulia.” (HR. Bukhârî dari Abû Sa’îd,
Ka’ab Ibn ‘Ujrah).
Artinya: “Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakanlah oleh-Mu
akan Muhammad, hamba-Mu dan Rasul-Mu, Sebagaimana Engkau telah memuliakan
Ibrahim; dan berilah berkat oleh-Mu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad
sebagaimana Engkau telah memberi berkat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim.”
(HR. Al-Bukhârî dan Abû Sa’îd).
Artinya: “Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakanlah oleh-Mu
akan Muhammad, isteri-isterinya dan keturunannya, sebagajmana Engkau telah
memuliakan keluarga Ibrahim. Dan beri berkatlah oleh-Mu kepadq Muhammad dan
isteri-isterinya serta keturunan-keturunannya, sebagaimana Engkau telah
memberikan berkat kepada keluarga Ibrahim: bahwasanya Engkau sungguh sangat terpuji
dan amat mulia.” (HR. Al-Bukhârî dari Abû Hamîd Al-Sa’îdi). Continue
reading »
7 Fadhilah Membaca Sholawat NABI SAW ” itu adalah
- Mendapat sepuluh kebaikan dan didoakan oleh rosullulloh SAW.
- Diangkat derajatnya oleh ALLOH SWT.
- Didoakan oleh para malaikat .
- Diampuni segala dosanya .
- Dihindarkan dari siksa kubur.
- Mendapat syafata di hari kiamat.
- Dicukupi semua kebutuhannya .
Nah itu 7 fadhilah membaca
sholawat NABI SAW , dan sholawat apa yg kita baca itu ? Itu banyak sekali
sholawat NABI SAW sepertinya ”sholawat nariyah, sholawat badhar,
dan masih banyak lagi . Kedua itu cuma contoh saja .
Semoga dengan adanya artikel ini teman yang baca bisa mengambil hikmah
dan manfaatnya , dan juga bisa mengamalkannya , walaupun hanya sehari satu kali
(paling sedikit) tuk membaca sholawat NABI SAW.
Semoga bermanfaat aminnnnnnnn ya robbal alaminnnnn.
Semoga bermanfaat aminnnnnnnn ya robbal alaminnnnn.
Muhammad asy-Syabawi: Hanya al-Qur’an dan Bacaan Shalawat Saja yang
Tetap Mendapat Pahala meskipunTidakTahu
Artinya :
Termasuk di antara hal2 yg sangat dianjurkan untuk diketahui adalah dzikir2 sholat dan sekaligus artinya. Supaya bisa hudlur di dlm hati meskipun secara ijmal. Dengan tujuan supaya mendapat nikmat2 yg besar. Karena sesungguhnya ulama’2 besar yg terpilih, telah mengatakan, “seseorang tdk akan mendapatkan pahala berdzikir, kecuali mengetahui artinya, meskipun secara ijmal. Persyaratan ini berlaku untuk semua dzikir selain al-Qur’an dan bacaan doa shalawat-salam kepada baginda Nabi yg terpilih. Keterangan tersebut seperti disampaikan oleh Muhammad asy-Syabawi.
Termasuk di antara hal2 yg sangat dianjurkan untuk diketahui adalah dzikir2 sholat dan sekaligus artinya. Supaya bisa hudlur di dlm hati meskipun secara ijmal. Dengan tujuan supaya mendapat nikmat2 yg besar. Karena sesungguhnya ulama’2 besar yg terpilih, telah mengatakan, “seseorang tdk akan mendapatkan pahala berdzikir, kecuali mengetahui artinya, meskipun secara ijmal. Persyaratan ini berlaku untuk semua dzikir selain al-Qur’an dan bacaan doa shalawat-salam kepada baginda Nabi yg terpilih. Keterangan tersebut seperti disampaikan oleh Muhammad asy-Syabawi.
Sayyid al-Bakri bin Muhammad Syatha ad-Dimyati: Rahasia Shalawat Sebagai
Pembuka Rizqi dan Adab-adab Seorang Pengamal Shalawat
Membaca shalawat kepada Nabi mengandung faidah2 yg tak terhingga, antara lain: menerangi hati dari kegelapan, tdk dibutuhkan lagi seorang guru spiritual, bisa mengantarkan pengamalnya untuk wushul kpd Allah, melimpahkan rizqi dan orang yg memperbanyak bacaan shalawat jasadnya diharamkan Allah dari api neraka. Sebaiknya orang yg membaca shalawat kpd Nabi, dlm haliyah paling sempurna, suci badannya, punya wudlu, menghadap qiblat, menghayati keagungan baginda Nabi dg maksud tercapainya keinginan dan cita2, membaca dg tartil dan tdk tergesa2 dlm mengucapkan kalimat2nya.
Syeikh Muhammad bin Salim Bab-shil: Rahasia Sholawat Sebagai Pendingin
Akan Panasnya Tabiat
Keistimewaan shalawat, tidak terbilang jumlahnya, termasuk di antaranya: menyebabkan turunnya rahmat, menghapus dosa dan keburukan, mendatangkan hajat, menghilangkan problem yg sulit dipecahkan dan tdk ada amalan yg lebih berguna untuk menerangi hati dan mendapatkan ridlo Allah, yang maha mengetahui segala sesuatu yg ghaib, kecuali bacaan shalawat. Shalawat memang sangat istimewa, dibandingkan dzikir2 lain sebab shalawat bisa menghilangkan panasnya tabiat, sedangkan dzikir2 yg lain justru meluapkan aura panas.
Pengamal Sholawat Tidak Membutuhkan Guru Spiritual (Syeikh Mursyid)
Membaca sholawat, merupakan bentuk ibadah, yg paling utama dan paling besar pahalanya. Sampai2 sebagian kaum arifun mengatakan, “sesungguhnya sholawat itu bisa mengantarkan pengamalnya untuk ma’rifat kepada Allah, meskipun tanpa guru spiritual (mursyid). Karena guru dan sanadnya, langsung melalui Nabi. Ingat! Setiap sholawat yg dibaca seseorang selalu diperlihatkan kpd beliau dan beliau membalasnya dg doa serupa. Hal ini berbeda dg dzikir2 (selain sholawat) yg harus melalui bimbingan guru spiritual yg sudah mencapai maqam ma’rifat. Jika tidak demikian, maka akan dimasuki syaithon dan pengamalnya tdk akan mendapat manfaat apapun.
Sayyid Abdur Rahman bin Musthofa al-Idrus: Amalan yang Bisa Menyebabkan
Wushul kepada Allah di Akhir Zaman
Al-Allamah Sayyid Abdurrohman bin Musthofa al-Idrus (tinggal di Mesir), menyatakan (dlm penjelasan beliau tentang sholawatnya sayyid Ahmad al-Badawi. Komentar ini ditulis dlm kitab yg berjudul “Miraatu al-Syumus fi manaqibi Ali al-Idrus”) bahwa di akhir zaman nanti, ketika sudah tdk ditemukan seorang murobbi (mursyid) yg memenuhi syarat, tdk ada satupun amalan yg bisa mengantarkan seseorang wushul (ma’rifat) kepada Allah kecuali bacaan sholawat kpd Nabi saw, baik dalam keadaan tidur maupun terjaga. Kemudian setiap amal itu mungkin diterima dan mungkin juga ditolak kecuali bacaan sholawat kpd nabi saw yg pasti.
40 Manfaat dan Keajaiban Membaca Sholawat
Manfaat dan Keajaiban Membaca Shalawat
- Membaca shalawat sebagai bentuk realisasi ketaatan kepada perintah Allah Ta’ala.
- Mencontoh Allah dalam membaca shalawat.
- mencontoh para malaikat-Nya.
- Mendapat balasan sepuluh rahmah dari Allah setiap membaca sekali shalawat.
- Diangkat sepuluh derajat karena membaca sekali shalawat.
- Ditulis sepuluh kebaikan bagi yang membaca sekali shalawat.
- Dihapus sepuluh keburukan bagi yang membaca sekali shalawat.
- Menjadi sebab utama dikabulkan doa.
- Menjadi sebab meraih syafaat Nabi.
- Mendapat pengampunan dari Allah.
- Allah akan mencukupi hidupnya dari berbagai macam keluh kesah.
- Sebagai sebab dekatnya seorang hamba dengan Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam nanti pada hari kiamat.
- Shalawat bisa mengganti dan menduduki ibadah shadaqoh.
- Menjadi sebab terpenuhi berbagai macam hajat kebutuhan.
- Meraih shalawatnya Allah dan shalawatnya para malaikat atasnya.
- Menjadi sebab seseorang meraih kesucian dan kemuliaan.
- Orang yang gemar membaca shalawat akan mendapat kabar gembira sebelum matinya.
- Akan meraih keamanan dan keselamatan dari rintangan hari kiamat.
- Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam akan menjawab shalawat dan salam kepada orang-orang yang membaca shalawat dan salam kepadanya.
- Bisa membantu seorang hamba mengingatkan sesuatu yang terlupa.
- Menjadi sebab berkahnya suatu majlis agar tidak kembali pulang dalam keadaan merugi dan cacat.
- Membaca shalawat mampu mengusir dan melenyapkan kemiskinan.
- Membaca shalawat mampu menghilangkan penyakit bakhil dari seorang hamba.
- Menjadi selamatnya seorang hamba dari doanya Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam yang buruk, karena beliau mendoakan celaka bagi yang mendengar nama disebut tidak membaca shalawat.
- Membaca shalawat menjadi jalan menuju sorga.
- Selamat dari busuknya majlis karena membaca shalawat.
- Membaca shalawat menjadi penyempurna bagi pembicaraan pada saat berkhutbah.
- Menjadi sebab sempurnanya cahaya seorang hamba pada saat meniti titian.
- Membaca shalawat akan mengeluarkan seseorang dari sifat kasar dan keras kepala.
- Menjadi sebab langgengnya pujian Allah atasnya.
- Mendatangkan keberkahan kepada orang yang membaca shalawat.
- Orang yang membaca shalawat akan meraih rahmat dari Allah.
- Sebagai bukti cinta Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam secara abadi.
- Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam akan selalu mencintai orang yang membaca shalawat.
- Menjadi sebab seorang hamba meraih hidayah.
- Nama orang yang membaca shalawat akan disampaikan kepada Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam
- Menjadi sebab teguhnya kaki pada saat meniti titian.
- Dengan membaca shalawat berarti seseorang telah menunaikan haknya Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam atasnya.
- Mengandung dzikir dan syukur kepada Allah.
- Shalawat adalah doa karena dengan membaca shalawat berarti telah memuji khalilullah dan kekasih-Nya. Dengan itu berarti telah mendoakan baik untuknya.
Dirilis : D a m i n Kecilamass
Pekayon, Pasar Rebo, Cibubur
Jakarta-Timur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar