Batara Cakra atau Cakradewa adalah
putera sulung Sang Hyang Manikmaya atau Batara Guru dengan Batari Parwati.
Batara Cakra berkedudukan di Kahyangan Ujung Semeru. Ia menjalankan tugas
sebagai pujangga kahyangan, sedangkan Batara Ganesya atau Batara Gana bertugas
menjaga Panti Pustaka Kahyangan. Oleh karena itu Batara Cakra dan Batara Gana
sama-sama mempunyai tugas membina kesusastraan, sehingga Batara Gana sebagai
lambang dewa kebijaksanaan bidang pendidikan, Batara Cakra sebagai lambang dewa
kapujanggan.
Karya Batara Cakra yang terkenal adalah Serat Pustaka Jamus Kalimasada dan Jitapsara. Jamus Kalimasada dianugerahkan kepada Puntadewa, Jitapsara dianugerahkan kepada Begawan Palasara.
Cakra berarti sebuah bentuk lingkaran, sebuah kesinambun, keserasian. Batara Cakra adalah seorang bangsa Dewa yang selalu memperhatikan keserasian, kesetimbangan, dan kesinambungan kehidupan di dunia wayang.
Batara Cakra adalah dewa yang menguasai hampir seluruh seluk-beluk yang ada dan terjadi di Tribuana, yaitu jagad Mayapada (Dunia Kedewaan),Jagad Madyapada (Dunia Makhluk Halus) dan Jagad Arcapada( Dunia Fana / Dunia Manusia di Bumi). Ia Seorang Cendiakiawan,teliti,Tetap Pendiriannya,Hatinya bening dan Cermat.Karena Pengetahuannya itu,Sanghyang Cakra di tetapkan menjadi pendamping pribadi Sanghyang Manikmaya. Ia Selalu Mencatat Segala Pembicaraan Sanghyang Manikmaya Dan Di Simpannya Di Dalam Pembedaharaanya Kedewataan.
Karya Batara Cakra yang terkenal adalah Serat Pustaka Jamus Kalimasada dan Jitapsara. Jamus Kalimasada dianugerahkan kepada Puntadewa, Jitapsara dianugerahkan kepada Begawan Palasara.
Cakra berarti sebuah bentuk lingkaran, sebuah kesinambun, keserasian. Batara Cakra adalah seorang bangsa Dewa yang selalu memperhatikan keserasian, kesetimbangan, dan kesinambungan kehidupan di dunia wayang.
Batara Cakra adalah dewa yang menguasai hampir seluruh seluk-beluk yang ada dan terjadi di Tribuana, yaitu jagad Mayapada (Dunia Kedewaan),Jagad Madyapada (Dunia Makhluk Halus) dan Jagad Arcapada( Dunia Fana / Dunia Manusia di Bumi). Ia Seorang Cendiakiawan,teliti,Tetap Pendiriannya,Hatinya bening dan Cermat.Karena Pengetahuannya itu,Sanghyang Cakra di tetapkan menjadi pendamping pribadi Sanghyang Manikmaya. Ia Selalu Mencatat Segala Pembicaraan Sanghyang Manikmaya Dan Di Simpannya Di Dalam Pembedaharaanya Kedewataan.
Bens
Wasis
Kecilamass Cibubur
Pasar Rebo
Jakarta-Timur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar