Selasa, 31 Januari 2012

Bima Swarga



Raden Werkudara sudah berada di surga,di padang bunga ditemani oleh kedua pelayan Twalen dan Mredah,kepingin mengeluarkan Ayahnya yang berada di Neraka Aweci dalam Bejana tembaga yang berkepala Sapi oleh Batara Yama setelah R Werkudara mengalahkan pasukan Kingkara diantaranya terdapat Suratma Jogormanik,Dorakala dan Mahakala mereka adalah penjaga kerajaan Yama,yang menyerang Werkudara karena telah menyalahi janji,Werkudara hanya diperkenankan mengeluarkan 3 Roh,namun yang dikeluarkan semua Roh yang ada dineraka,karena saat mencari Roh Pandu hampir tidak ditemukan,maka seluruh isi Bejana dituang,Roh Pandu ditemukan didasar Bejana.

Menurut Werkudara sebenarnya hanya mengeluarkan 3 Roh yaitu Roh laki-laki,Wanita dan Banci,Tulang tulang Pandu dikumpulkan kemudian disembah oleh Kunti dan saudara-saudara Werkudara,Nakula menipu agar Werkudara mau menyembah tulang Pandu sehingga dapat hidup lagi,Pandu dapat berjalan namun tidak dapat bicara.Kunti meminta agar Werkudara mencari air suci yang berada di tempat duduk Siwa untuk menyucikan Pandu.

Air suci itu dijaga oleh dewa dewa Penjaga Dunia 4 dan 9 Arah mata angin,terutama Batara Ludra yang dikelilingi oleh Ular,Hantu Kepala dan Hantu Perut,sedangkan pintu nya merupakan roda yang selalu berputar,citra Werkudara digambarkan oleh Twalen sebagai manusia kedua setelah Prama-Siwa yang serupa dengan Dewa BayuTwalen sangat kenal dengan hal-hal yang lahir bersamaan,yaitu Air Ketuban yang disebut Mrajapati terletak disebelah Timur,Anggapati berada disebelah Utara,Banaspati berada di Barat,
dan Banaspati Raja disebelah Selatan,ia mempunyai kemampuan yang linuwih karena Ia adalah Dewa Kehidupan,Ia menguasai Pancata Mantra yaitu Daya Penciuman,daya rasa,daya
penglihatan,,daya peraba,dan daya pendengaran,Ia menguasai Pengetahuan,Ia seorang yang tidak peduli dengan hidupnya mati juga baik hidup juga baik,werkudara mau mengorbankan dirinya untuk memenuhi permintaan Ibunya untuk mencari Air Suci.

Setelah Sampai di Khayangan Batara Siwa,werkudara minta Air tersebut,para penjaga marah dan menyerang ,namun dapat dikalahkan mereka minta bantuan Dewa Bayu yang disebut Pramajnana,karena atas bantuanyalah Werkudara dapat lahir dari bungkus ke dunia,kemudian Dewa Bayu memerangi Werkudara,bahkan Werkudara menyerahkan Gadanya pemberian Kalamaya ana Wismakama yang dapat melarikan dari hutan Kandawa yang terbakar saat membangun Indraprasta,Werkudara dipukul hingga mati kemudian di hidupkan lagi oleh Nawaruci yang sayangnya kepada wrekudara tidak berkurang, hal ini terjadi berulang-ulang sampai muncul Siwatma di atas Wrekudara dan Nawaruci, di atas Bayu Siwatma mengatakan agar ia tidak memerangi wrekudara,Nawaruci mengijinkan Wrekudara mendapatkan air suci,memberi sedikit dimasukan dalam botol kemudian menyuruh segera pergi mengingat manusia yang bertulang tidak boleh berada di kahyangan,Twalen memujinya hanya manusia seperti Werkudara yang dapat melakukan pekerjaan ini secara sempurna,karena dia adalah anak Dewa Penguasa Kehidupan di 3 Dunia,anak dari Bayu atau Prancan.

Kesimpulan :
Menjunjung Tinggi Mendem Jero juga berlaku pada masa sekarang namun hal ini sangat jarang terlihat,Seorang Anak harus bisa menswargakan Orang Tua,seberat apapun harus melaksanakannya,sesuai dengan ajaran Agama Islam BERBAKTILAH PADA ORANG TUA niscaya ALLOH akan membukakan pintu surga.

Disalin :
Damin-Pekayon Pasar Rebo
Jakarta-Timur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar