Selasa, 31 Januari 2012

Wayang Purwo



Raden Puntadewa adalah putra sulung Prabu Pandudewanata dengan Dewi Kuntinalibrata sesungguhnya Puntadewa merupakan putra kedua akibat ajian Adityaredhaya ajaran Resi
Druwasa,Kunti sempat hamil sesaat sebelum terjadinya sayembara pilh,lalu putranya
yang dikeluarkan dari telinga dinamai Karna dibuang dan diasuh oleh seorang sais kereta bernama Adirata.

Secara resmi Puntadewa adalah putra Pandu dan Dewi Kunti namun sesungguhnya adalah putra Dewi Kunti dengan Batara Darma (Dewa Keadilan)hal tersebut terjadi karena kutukan yang diucapkan oleh resi Kimindamayang dibunuh Pandu saat bercinta dalam wujud kijang,tapi akibabat ajian tersebut diatas,Dewi kunti dan pandu dapat memiliki
keturunanuntuk meneruskan tahta kerajaan.Puntadewa mempunyai saudara 4 orang 2 orang
saudara seibu yaitu Bima dan Arjuna, 2 orang lagi berlainan ibu mereka adalah Nakula (Pinten) dan Sadewa (Kansen.

Puntadewa memiliki nama-nama lain lain yaitu Raden Dwijakangka sebagai nama samaran
saat menjadi buangan selama 13 thn di kerajaan Wirata,Raden Darmputra karena merupakan putra Batara Darma,Darmakusuma,Darmawangsa,Darmaraja,Gunatalikrama,Sang Ajtasatru,Kantakapura,Yudistira dan Samiaji julukan dari Prabu Kresna,Puntadewa memiliki watak sadu(Suci,Ambeg brahmana),suka mengalah,tenang,Sabar,Cinta perdamaian
tidak suka marah walaupun harga dirinya disakiti,digolongkan dalam tokoh Berdarah Putih bersama dengan Begawan Bagaspati,Antasena dan Resi Subali sebagai perlambang
kesucian hati dan dapat membunuh nafsu yang buruk.

Konon Puntadewa dilahirkan dari ubun-ubun dewi Kunti,sejak kecil putra-putra pandu
selalu ada dalam kesulitan.Mereka selalu bermusuhan dengan Kurawa saudara sepupunya yang didalangi Paman dari Kurawa yaitu Patih Sengkuni,pangkal masalahnya yaitu Kerajaan Astinapura yang ditinggalkan Pandu karena wafat,sedang usia Pandawa masih sangat muda maka kerajaan dititipkan pada kakaknya Adipati Destarastra dengan disaksikan oleh Dang Yang Dorna,Patih Sengkuni,Resi Bisma,Begawan Abiyasa dan Yamawidura dengan perjanjian tertulis agar kerajaan Astinapura diserahkan kepada
Pandawa kelak apabila sudah pada dewasa sedangkan Destarasta mendapatkan sebagian dari wilayah Astina,namun karena hasutan Patih Sengkuni maka kemudian Kurawalah yang menduduki tahta kerajaan,segala cara dihalalkan untuk menyingkirkan Pandawa dimulai dengan PANDAWA TIMBANG,BALE SIGALA-GALA,PANDAWA DADU,terakhirnya dengan BARATAYUDA JAYABINANGUN.

Karena Puntadewa mempunyai kebiasaan buruk(Dadu) menyebabkan para Pandawa berada pada kesulitan besar,kisahnya pada saat konflik perebutan kerajaan Astina,Kurawa
mengajak main dadu, awal mula Puntadewa hanya dengan taruhan uang sampai hingga
mempertaruhkan kerajaan dan istri,akhirnya dimilki oleh Kurawa,Namun sebelumnya
Puntadewa bersama adik-adiknya berhasil mendirikan Kerajaan dihutan Mertani,yaitu sebuah hutan yang sangat angker yang dihuni oleh raja jin yang bernama Prabu Yudistira.

Saat Pandawa beranjak dewasa mereka selalu dimusuhi Kurawa akibatnya para tetua Astina memberikan solusi dengan menghadiahi sebuah hutan Wanamarta dengan tujuan untuk menghindari perang merebutkan Astina,hutan yang tadinya angker berubah menjadi
kerajaan megah,Prabu Yudistira serta putrinya Dewi Ratri(Dewi Kuntulwilanten menyatu
dalam tubuh Puntadewa yang berdarah putih,sejak itu pulalah Puntadewa bernama Yudistira.

Peristiwa Bale sigala-gala Pandawa dijebak dengan jamuan disuatu Purocana(istana dara kayu)dengan alasan Kurawa akan menyerahkan sebagian Astina ke Pandawa,pada saat pandawa mabuk dan tertidur,kurawa akan leluasa membakar tempat tersebut dan dengan harapan pandawa musnah.Saat terjadi kebakaran Bima Sadar dengan cepat membawa Ibu dan saudara-saudaranya lari menuju terowongan yang diiringi garangan putih sampai pada Kahyangan Saptapertala bertemu dengan Sang Hyang Antaboga,dan melanjutkan perjalanan ke Pancala,dimana sedang diadakan sayembara adu Jago memperebutkan Dewi
Drupadi,barang siapa yang mengalahkan Gandamana akan berhak atas Dewi Drupadi,Bimalah pemenangnya,Bima menyerahkan Drupadi pada kakak tertua untuk memperistrinya,Pandawa masih harus membunuh naga yang tinggal dibawah pohon Beringin
Arjunalah pemenangnya,Puntadewa dan Dewi Drupadi mempunyai Putra yaitu Pancawala.

Dalam masa buangan kebijaksanaan Puntadewa diuji,pada suatu saat Puntadewa menyuruh Sadewa untuk mengambil air di telaga namun sudah beberapa lama tak kunjung datang disuruhlah Nakula untuk menyusulnya nasibnyapun sama kemudia disuruh Arjuna,Bima kejadianyapun sama tak kembali, akhirnya Puntadewa datang sendiri ke telaga sesampai
di telaga sang raksasa besar berkata "Barangsiapa mau meminum air telaga ini harus bisa menebak teka-teki dariku" pertanyaanya adalah ""Apakah yang pada saat kecil berkaki empat dewasa berkaki dua dan setelah tua berkaki tiga""Puntadewa menjawab itu MANUSIA,saat kecil (Bayi)manusia belum bisa jalan maka merangkaklah,setelah dewasa manusia sanggup berjalan,setelah tua dan mulai bungkuk membutuhkan tongkat untuk menyangga tubuh.Lalu Sang Raksasa bertanya lagi,Jika ia dapat menghidupkan satu dari keempat saudaranya yang manakah yang diminta untuk menghidupkanya Puntadewa menjawab Nakula lah yang diminta dihidupkan karena jika jika keempat meninggal maka akan tersisa seorang dari Dewi Kunti maka sebagai putra sulung dari Dewi Kunti ia meminta,Nakula anak Dewi Madrim,Dengan demikian keturunan Pandu dan Dewi Madrim dan Dewi Kunti tetap ada.Sang Raksasa sangat puas dengan jawaban Puntadewa lalu menghidupkan keempat saudaranya dan berubah menjadi Batara Darma.

Disadur oleh
Damin-kecilamass
Pasar Rebo-Jakarta-Timur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar